BADUNG - Telah terlaksana kegiatan Pembukaan Bakti Sosial Communication Vaganza 2023 di Yayasan Lentera Anak Bali yang bertempat di Lantai 3 Pasar Kumbasari, Denpasar pada Minggu, 27 Agustus 2023.
Kegiatan ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana dengan mengusung tema “Through Rhythms of Ocean to Relieve The Wanderlust Era.”
Communication Vaganza merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Udayana, yang diadakan untuk merayakan hari jadi HIMANIKA. Di tahun 2023, acara COMMVAG kembali diadakan untuk memperingati 12 tahun berdirinya Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Udayana.
Acara COMMVAG ini sendiri terdiri atas beberapa rangkaian, yakni bakti sosial, Comm Super Cup Futsal Competition, Communication Vaganza Dance Competition, Community Got Talent, dan Communication Night.
Rangkaian acara pertama pada bakti sosial ini dibuka secara langsung oleh Ida Ayu Putu Puniadi selaku Ketua Umum Yayasan Lentera Anak Bali, I Dewa Ayu Sugiarica Joni, S.Sos., M.A., selaku Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi, I Made Doddy Krisna Prayogha selaku Ketua Panitia COMMVAG, dan Putu Bagas Yanuar Suwardana selaku Ketua HIMANIKA.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat oleh Ibu I Dewa Ayu Sugiarica Joni selaku Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi kepada Ida Ayu Putu Puniadi selaku Ketua Umum Yayasan Lentera Anak Bali.
Baca juga:
Cara Belajar Menyenangkan Gen Z
|
Meskipun acara ini berlangsung pada hari libur, anak-anak yang datang sangat antusias dan juga semangat untuk belajar calistung (baca, tulis, dan hitung) serta Bahasa Inggris yang diajarkan oleh teman-teman pengajar.
Selain diikuti oleh anak-anak dari SD sampai SMA, ternyata kegiatan ini juga diikuti oleh seorang ibu yang memiliki semangat besar untuk belajar membaca dengan diajarkan secara khusus oleh volunteer dari Social Project Bali.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan pembagian kelompok menjadi dua dengan materi yang berbeda, yaitu calistung dan Bahasa Inggris yang tiap materinya dibantu oleh pengajar dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Udayana serta volunteer dari Social Project Bali.
Kelompok dengan anak-anak kelas 1, 2, dan 3 SD mendapatkan materi calistung (baca, tulis, hitung), sedangkan kelompok dengan kelas 4 SD hingga SMA/SMK mendapatkan materi Bahasa Inggris. Pengajar menjelaskan materi calistung dan Bahasa Inggris dengan bahasa yang mudah dipahami serta menggunakan metode tanya jawab untuk mengulas kembali materi yang telah diberikan.
Serunya lagi, anak-anak yang aktif bertanya, menjawab, dan mempresentasikan hasil materi yang sudah didapatkan akan mendapatkan hadiah berupa makanan ringan atau snack dari pengajar.
Pada kelompok calistung, pengajar memberikan materi berupa belajar menulis alfabet yang dituliskan pada buku tulis serta belajar mengeja kata yang sudah pengajar siapkan.
Sementara itu, pada kelompok Bahasa Inggris, pengajar menginstruksikan anak-anak untuk memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Inggris.
Anak-anak pun bersemangat membuat catatan pada buku tulis untuk menerjemahkan kata demi kata perkenalan yang akan mereka presentasikan di hadapan teman-temannya yang lain. Sesi belajar pun selesai.
Pembawa acara mengarahkan anak-anak berbaris dengan rapi untuk melakukan sesi foto bersama yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian snack dari pihak HIMANIKA dan nasi bungkus dari pihak Lentera Anak Bali. Dengan perasaan senang, anak-anak tidak sabar untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya di minggu kedua nanti.
Melalui kegiatan mengajar di Yayasan Lentera Anak Bali ini, antusiasme tidak hanya terlihat dari anak kecil, tetapi juga pada orang dewasa karena sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk belajar.
“Ke depannya, diharapkan kegiatan ini akan selalu ada tiap tahunnya sehingga dapat menjadi motivasi dan edukasi bagi masyarakat, ” ucap Ibu Ida Joni selaku Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana.
Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam menyadarkan masyarakat betapa pentingnya pendidikan sehingga dapat memotivasi kalangan masyarakat itu sendiri bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah yang kecil. (Tim)